Selasa, 30 Oktober 2007
Cara remote ssh
syaratnya:
1.Kamu harus ada izin dari pemilik komputer lain itu,
2. Kamu harus nginstall ssh di linux punya Kamu
3. Komputer Kamu sama komputer yang mau di remote harus terkait dalam suatu jaringan
cara remmote ssh
sudo apt-get install ssh
ssh -l usernamekomputer yang mau di remote spasi ip komputer tersebut
password: ********(tergantung password dari komputer tersebut)
nah kalau kamu udah masuk ke user di komputer tersebut kamu bisa ngapain aja yang penting jangan macem-macemin isi komputer tersebut(kasian yang punya komp entar nangis lagi )hue……..hue…………..hue………
Instalasi lewat APT-get
Hanya dengan mengetik$ apt-get install
anda sudah dapat menikmati program yang anda cari, tanpa meninggalkan KTM di rental dan tanpa membayar denda klo telat (rekor gw denda 38.000 rupiah,padahal minjemnya cuma 7000, trauma dah)..
Sebelumnya anda membutuhkan sebuah repository server sebagai tempat rujukan untuk mendownload program anda, cukup sekali saja untuk kemudahan sepanjang hidup anda, dengan mengkopi daftar alamat repository ke dalam file sources.list (/etc/apt/sources.list)
Beberapa command yang anda butuhkan:~$apt-get install
~apt-get updateini adalah command untuk mendapatkan update kernel maupun fixing untuk sistem linux anda dengan packages terbaru untuk sistem anda. command ini akan mengecek rilis security issue dan fixing untuk sistem anda.
~apt-get upgradeini adalah command untuk mencari dan mengupgrade packages yang anda punya ke dalam versi terbaru, command ini akan memeriksa repository untuk packages yang penting dan terbaru untuk diinstall langsung ke komputer anda.
~apt-get dselect-upgradecommand ini berguna untuk mengecek apakah sebuah program tersebut sudah tua dan ada penggantinya?, jika ada maka anda menginstall program terbaru tersebut, jika tidak, ya anda sudah memegang program terbaru
~apt-get dist-upgradecommand ini akan mengupgrade sekaligus mengecek dependencies baru yang dibutuhkan, dependencies adalah kebutuhan terhadap library yang dibutuhkan sebuah program supaya program tersebut dapat berjalan
~apt-get remove
~apt-get cachecommand ini untuk mengecek apakah program tersebut rusak atau berjalan baik
~apt-get cleancommand ini berguna untuk membersihkan daftar program yang telah anda ambil
untuk detail lebih lanjut anda dapat membaca manual dari apt-get$man apt-get
untuk daftar program yang ada di ubuntu berikut penjelasannya anda dapat melihat link di sini:
http://packages.debian.org/stable/
link diatas adalah daftar lengkap program di distro turunan Debian (ubuntu, kubuntu,linuxmint dsb)
selamat mencoba . . .
Selasa, 23 Oktober 2007
Merakit Sendiri Kabel network dengan Connector RJ-45
Hal ini disebabkan karena tingkat kecepatan dari kabel yang rata – rata sekitar 100 Mbps atau kurang, masih lebih tinggi daripada menggunakan teknologi wireless yang kecepatannya rata – rata berkisar 54 Mbps atau kurang. Ditambah lagi dengan tingkat stabilitasnya. Meskipun yah, kerjaannya jadi nambah. istilah kerennya “harus naik turun tangga” .
Oke, kita lanjutkan. Berikut ini kita akan mempelajari bagaimana merakit sendiri kabel jaringan, yang mudah – mudahan bisa anda lakukan sendiri setelah mempelajari tutorial ini. Jadi, mungkin suatu saat nanti, jika anda membutuhkan kabel jaringan, anda bisa membuatnya sendiri dan tidak perlu lagi memanggil seorang network administrator untuk melakukannya (minta maaf ya buat teman – teman para network administrator, kalau sedikit “lahan” kerjaannya harus diambil, ini kan demi kepentingan informasi dan ilmu pengetahuan juga, meskipun yah, seperti membakar dapur sendiri ).
Kabel Network terdiri atas 2 jenis yaitu Straight-through Cable dan Crossover Cable. Tujuan dan penggunaannya sama, hanya berbeda pada orientasinya saja, Straight Cable digunakan untuk menghubungkan beberapa client dengan menggunakan bantuan hub atau switch sebagai network manager. Sedangkan Crossover Cable, dapat digunakan untuk menghubungkan 2 unit client secara langsung, ataupun menghubungkan single computer dengan router.
Alat - Alat Yang Harus Dipersiapkan Sebelum Mulai Merakit Kabel
Sebelum memulai merakit, kita perlu mempersiapkan beberapa item berikut ini:
UTP Cable: Sudah pasti kita membutuhkan item ini J. Pastikan jenisnya CAT5 atau CAT6 yang merupakan standar internasional untuk kabel jaringan. Harganya mungkin berkisar antara Rp. 300.000 s/d Rp. 1.200.000 ber box alias 50 meter, tergantung merek, dan kualitas. Biasnya sih aku pake merk BELKIN.
Konektor RJ-45 : RJ merupakan singkatan dari (Registered Jack). Untuk kabel telepon biasanya menggunakan RJ-11, dan untuk kabel network tipenya RJ45. Harganya sekitar Rp. 50.000 s/d Rp. 150.000 per kotak dengan 100 unit konektor.
Crimping Tool: Ini merupakan senjata kita dalam merakit kabel, karena dia punya kemampuan menyatukan dan menjepit kabel dengan konektor selain juga bisa dipakai untuk memotong kabel. Harganya sekitar Rp. 150.000
Cutter: Digunakan untuk memotong dan merapikan kabel agar lebih mudah dimasukkan kedalam lubang connector RJ-45. Harganya sekitar Rp. 5000
Cable Tester: Ini digunakan setelah kita selesai merakit kabel, berfungsi untuk mengetes apakah kabel sudah dirakit dan berfungsi dengan benar. Tanpa ini, kita akan sedikit repot untuk mengetesnya langsung pada instalasi jaringan. Bayangin kalau udah dengan “semangat ‘45” kita udah melakukan instalasi kabel, dan ternyata gak berfungsi dengan baik??? Capeee Deeeeh… . Btw, harganya berkisar antara Rp. 50.000 sampai dengan Rp. 200.ooo
Mulai Merakit Kabel dan Mengujinya
Oke, setelah semua peralatan yang kita butuhkan siap dan secara mental kita sudah siap juga , kita bisa langsung memulai proses merakit kabel jaringan ini.
Siapkan kabel UTP sepanjang yang kita ingin gunakan misalnya 10 meter, atau lebih dengan catatan: panjang maksimum disarankan tidak lebih dari 100 meter karena semakin jauh jaraknya, maka tingkat LOS (Loss of Signal) akan semakin tinggi
Ukur sekitar 1 cm dari ujung kabel dan potonglah bagian luar dari kabel perlahan secara memutar. Dalam proses ini berhati-hatilah karena kesalahan sedikit saja dapat membuat kabel kabel tipis 8 warna yang ada dibagian dalam kabel dapat putus, yang berarti kita harus mengulang lagi untuk memotong bagian luarnya
Setelah bagian luarnya kita potong, susunlah kabel-kabel warna warni tersebut dengan urutan sebagai berikut:
(catatan: urutan kabel pada Straight-through Cable sama untuk kedua ujungnya dengan urutan [Putih Orange - Orange - Putih Hijau - Biru - Putih Biru - Hijau - Putih Coklat - Coklat], sedangkan pada Crossover Cable, ujung yang satu memiliki urutan yang berbeda, [Putih Orange - Orange - Putih Hijau - Biru - Putih Biru - Hijau - Putih Coklat - Coklat] dan pada ujung yang satu lagi, [Putih Hijau - Hijau - Putih Orang - Putih Coklat - Coklat - Orange - Biru - Putih Biru]).
Setelah menyusunnya dengan rapi dan memastikan kalau ujung dari semua kabel rata (untuk memudahkan ketika memasukkannya kedalam konektor RJ-45, potonglah jika semua ujung belum rata), ambil konektor RJ-45-nya kemudian masukkan semua ujung kabel yang telah di susun dengan hati - hati kedalam lubang yang terdapat pada konektor RJ-45 tersebut. Pastikan semua kabel rata pada tiap ujung lempengan yang ada di dalam port. Karena satu saja dari kaki-kaki kabel tidak menyentuh pada lempengan tersebut maka kabel tidak akan berfungsi.
Kemudian, masukkanlah konektor RJ-45 yang telah disatukan dengan kabel tersebut pada Crimping Tool dan tekan dengan penekanan yang cukup kuat, dan tahan beberapa detik untuk memastikan kaki pengunci pada konektor telah mengunci kabel dengan baik sehingga tidak goyang atau lepas. Lakukan hal yang sama pada ujung satu lagi.
Jika telah selesai, sekarang kita akan menggunakan network cable tester untuk menguji apakah kabel kita telah berfungsi dengan baik. Masukkan kedua ujung konektor pada masing - masing port untuk RJ-45 pada tester, kemudian hidupkan testernya, perhatikan kedua bagian lampu indikator (yang biasanya masing-masing berjumlah 8 lampu plus 1 lampu indikator untuk grounding). Jika kabel dalam status yang bagus, lampu-lampu tersebut akan hidup berurutan sesuai dengan urutan nomornya (kecuali jika sedang menguji kabel cross dimana urutannya berbeda - lihat langkah #3).
Selesai sudah
Selamat mencoba
Langkah Praktikum
Untuk pengkabelan alat-alat yang digunakan antara lain:
1) Kabel UTP (RJ 45)
2) Conector RJ 45
3) Crimping(Tang untuk memasang kabel UTP dengan conector RJ-45)
Pemasangan kabel conector memiliki 2 aturan antara lain:
a. Pemasangan type Straight
Pemasangan ini berdasarkan atas EIA/TIA-568B. antara satu ujung dengan ujung yang lain memiliki urutan kabel yang sama. Digunakan sebagai penghubung antara beberapa host dengan menggunakan perangkat penghubung seperti switch, hub, dan reapeter
b. Pemasangan type Cross
Standart ini berdasarkan EIA/TIA-568A. Dimana kedua ujung memiliki urutan kabel yang berbeda. Fungsi dari kabel berjenis ini adalah sebagai penghubung antara host secara langsung(Host to Host).
2. Konfigurasi IP address pada suatu LAN(Local Area Network)
Fungsi IP address adalah memberikan suatu identitas kepada host agar dikenali oleh jaringan.
3. Setting DHCP(Dinamic Host Configuration Protocol)
DHCP merupakan salah satu cara pemberitahuan suatu IP pada host dengan cara client server, komputer client akan diberi IP oleh server sesuai dengan konfigurasi yang kita buat.Pemberitahuan IP dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
a. IP diberikan oleh server secara random, deduai dengan range yaan kita tentukan .
b. IP diberikan sesuai dengan konfigurasi, dimana kita telah menentukan suatu Host dengan IP tertentu.Hai tersebut ditentukan dengan dengan MAC address.
Selasa, 02 Oktober 2007
Belajar TCP/IP di Laboratorium Komputasi
Kemarin kami belajar tentang network atau jaringan dalam bidang komputer yang dapat diartikan dua atau lebih komputer otonom yang dihubungkan dengan media transmisi/komunikasi dengan menggunakan media standarisasi sehingga dapat saling berinteraksi dan berkomunikasi. Tujuan utama dari pembuatan suatu jaringan adalah agar suatu komputer dengan komputer lain darat berhubungan. Kita juga belajar tentang IP address, sebelum mengenal IP alangkah lebih baiknya dahulu mengenal bagaimana mengubah bentuk angka desimal ke bentuk biner. Mengapa hal itu diperlukan ? hal ini dikarenakan perbedaan pembacaan antara manusia dengan komputer. Kita juga diajarkan bagaimana caranya menghitung IP address, subnetmask, broadcast dalam ruangan yang didalamnya ada beberapa komputer. Fungsi IP addres adalah untuk memberikan identitas kepada host agar dikenali oleh jaringan.
TCP/IP
TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.
Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.